Jumat, 19 Desember 2014

Musik Membantu Dalam Latihan Fisik Intens

image
Latihan yang intense dan menuntut memiliki banyak keuntungan bagi kesehatan dan juga kelemahan. Karena olahraga yang intens dapat secara fisik tidak menyenangkan , dan menghalangi banyak orang dari awal mengikuti program latihan fisik yang intense ini. Studi baru yang menguatkan, berpendapat bahwa mendengarkan musik dapat membuat olahraga fisik yang berat terasa lebih mudah dan mampu mendorong banyak orang untuk memaksa dirinya lebih keras dibanding yang mereka pikirkan atau bayangkan.
Latihan yang berat, khususnya dalam bentuk pelatihan dengan jangka interval intensitas tinggi telah menarik banyak ilmuan dan pelatihbeberapa tahun ini. Jarak interval intesitas tinggi secara singkat adalah latihan yang diselingi dengan waktu istirahat. Studi sebelumnya telah menunjukan bahwa 15 atau 20 menit sesi pelatihan interval meningkatkan kebugaran seseorang dan mengurangi resiko  untuk banyak penyakit kronik.
Dalam kata lain, pelatihan jarak interval dengan intensitas tinggi menjanjikan kebugaran yang besar dari investasi waktu yang kecil.
Namun mereka yang telah bereksperimen dengan jenis latihan ini dengan cepat beranggapan bahwa jenis latihan ini cukup menyiksa. Banyak orang beranggapan pengalaman itu adalah sebuah “permusuhan,” kata Matthew Stork, seorang lulusan di McMaster University di Hamilton, Ontario, yang memimpin studi baru dan diterbitkan di media informasi Medicine and Science in Sport and Exercise.
Stork dan koleganya di McMaster, yang memimpin banyak siswa dari program pelatihan interval intensitas tinggi, terheran-heran jika pelatihan ini memungkinkan menemukan cara untuk mengubah persepsi seseorang betapa kecilnya mereka menikmati sebuah latihan fisik.
Dia dan koleganya sesegaramungkin lagsung berfikir soal musik.
Banyak siswa dimasa lalu beranggapan dengan mendengarkan musik mengubah pegalaman latihan  seseorang, dengan kebanyakan orang melaporkan bahwa mendengarkan lagu yang energik membuat latihan fisik terasa lebih mudah dan tidak monoton.
Namun beberapa studi itu secara umum melibatkan latihan enduransi standard, seperti 30 menit atau lebih jogging dan bersepeda. Beberapa telah menguji efek yang musik dapat bawakan selama latihan yang intens, karena banyak ilmuan yang menduga beberapa latihan fisik terlalu membosankan. Suara bising psikologis mendorong seseorang dari otot dan paru-paru mereka selama jarak interval itu.
Namun Stork dulunya tidak terlalu yakin. Sehingga dia merekrut 20 volunter muda dan sehat, dan tidak ada sebelumnya yang mengikuti pelatihan interval berintensitas tinggi. Kemudian dia membawa mereka ke lab dan mengajarkan mereka bagiamana berlatif fisik yang keras.
Aturan yang dan yang jelas yang para volunteer ikuti  cukup sederhana. Dengan menggunakan sepeda stasionary, mereka melengkapi 4 serangan 30 detik dari apa yang para peneliti sebut sebagai kayuh “All out”, pada intensitas tertinggi yang para volunteer dapat tahan. Masing-masing 0 detik diikuti dengan 4 menit waktu pemulihan atau waktu istirahat, melalui jarak interval yang all-out, para ilmuan melacak setiap sepeda kayuh volunteer dan mencatat berapa hasil kekuatan yang dihasilkan dan apakah mereka merasa senang atau tidak.
Setelah itu, para volunteer duduk dan membuat list lagu favorit mereka, yang para peneliti kemudian unduh dan dipakai untuk membuat playlist custom untuk masing-masing volunteer.
Kemudian para volunteer kemabli ke lab kedua kalinya, yang mengeluh selama 2 sesi tambahan dari pelatihan interval ini. Namun untuk sesi yang baru itu, mereka mendengar playlist favorit mereka yang sudah mereka buat, dan separuhnya tidak mendengarkan musik
Kemudian para peneliti membandingkan hasilnya dan semua volunteer melaporkan bahwa latihan interval ini sulit. Buktinya, perasaan akan kesulitan hampir sama, baik mereka yang mendengarkan musik ataupun tidak.
Tapi menariknya, hasil kekuatannya secara substansial lebih besar saat mereka mendengarkan musik. Mereka mengayuh lebih kuat dibanding yang tanpa musik, latihan fisik setara dengan 8 atau lebih dari parameter skala 1 hingga 10 (Skala 10 sangat tidak tertahankan). Dengan musik, meskipun intensitasnya tinggi tapi tidak terasa melelahkan.
Orang juga dapat menggunakan musik dengan harapan mengabaikan pesan insisten tubuh akan ketuidaknyamanan. Karena  musik dapat membuat seseorang semakin ingin untuk lebih cenderung mengikuti latihan fisik yang intens meskipun melelahkan.
http://www.compusiciannews.com/Detail/Musik-Membatu-Dalam-Latihan-Fisik-Intens-1711

0 komentar:

Posting Komentar