Selasa, 30 September 2014

Ringkasan Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya

STUDI PEMBUATAN MIKROKAPSUL SITRONELAL DENGAN PENYALUT KITOSAN
Lia Listianingsih, Elvina Dhiaul Iftitah, Siti Mariyah Ulfa
Vol.2, No.1 (2014) pp.301-305

ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan dengan membuat mikrokapsul sitronelal kemudian dianalisis dengan menggunakan UV-Vis dan SEM. Analisis UV-Vis dilakukan untuk mengetahui kadar sitronelal dalam mikrokaspul dan analisis SEM dilakukan untuk mengetahui perbedaan profil image permukaan mikrokapsul. Panjang gelombang maksimal sitronelal yang diperoleh dari analisis UV-Vis sebesar 293,00 cm-1. Pembuatan mikrokapsul sitronelal dengan konsentrasi kitosan 0,5% menghasilkan kadar sitronelal dalam mikrokapsul sebesar 23,59 ppm.
Kata kunci : Konsentrasi kitosan, Mikrokapsul sitronelal, SEM, UV-Vis

ABSTRACT 
          The research was done by making microcapsules citronellal then analyzed using UV-Vis and SEM. UV-Vis analysis was conducted to determine the consentration of citronellal in mikrokaspul and SEM analysis was conducted to determine differences in the surface profile image of microcapsules. Citronellal maximum wavelength obtained from UV-Vis analysis of 293.00 cm-1. Preparation of microcapsules citronellal with the concentration of chitosan 0.5% resulted consentration of citronellal in microcapsules are 23.59 ppm.
Keyword : Consentration of chitosan, Microcapsule citronellal, SEM, UV-Vis

PENDAHULUAN 
       Sitronelal merupakan minyak atsiri yang memiliki aroma khas dan bersifat mudah menguap pada temperatur ruang, maka dapat dimanfaatkan untuk reppelent effect sehingga perlu dilakukan perlakuan khusus, yaitu mikroenkapsulasi yang merupakan teknik yang digunakan untuk melapisi suatu senyawa (yang berwujud padat, cair, maupun gas) dengan suatu polimer yang berukuran sangat kecil (mikron), berupa kitosan karena merupakan biopolimer alami yang bersifat biodegradable dan biocompatible.
       Pada penelitian yang dilakukan oleh Herdini, 2010 diperoleh efisiensi mikrokapsul kurkumin dari proses mikroenkapsulasi dengan kitosan-alginat sebesar 38,58%. Faktor-faktor yang memengaruhi kondisi optimum mikrokapsul kurkumin tersebut adalah pada konsentrasi alginat 0,625% dan konsentrasi glutaraldehida sebesar 4,5%.
       Berdasarkan penelitian tersebut, maka pada penelitian ini dilakukan pembuatan mikrokapsul sitronelal dengan kitosan sebagai dinding penyalut sitronelal sebagai material inti dengan variasi konsentrasi kitosan. Analisa kadar sitronelal yang terkandung di dalam mikrokapsul dilakukan dengan menggunakan UV-Vis, sedangkan profil permukaan mikrokapsul yang terbentuk diamati dengan menggunakan SEM.

METODE PENELITIAN
  • Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan adalah sitronelal dari emerck, kitosan sintetis, asam asetat 1%, NaOH p.a dan minyak kelapa. Alat-alat berupa gelas, motor rotary dan stirer, shaker, sentrifuse, timbangan, botol sampel, Freeze Dryer model FD-81, Spektrofotometer UV-Vis Simadzu 1601A dan seperangkat alat SEM TM3000 HITACHI.
  • Prosedur 
  • Pembuatan Mikrokapsul Sitronelal
Sitronelal sebanyak 4 mL dituangkan ke dalam 40 mL larutan kitosan 0,5% dan dihomogenkan menggunakan shaker dengan variasi waktu pengadukan 40, 50, 60, 70 dan 80 menit. Setelah itu campuran sitronelal dengan kitosan ditambah padatan NaOH 1% dan diaduk pelan hingga padatan NaOH larut sempurna serta terbentuk endapan. Endapan yang terbentuk dicuci dengan aquades sebanyak dua kali dan disentrifugasi, serta direndam dengan minyak kelapa sebanyak 5% selama 10 hari. Kemudian endapan dikeringkan dengan menggunakan Freeze Dryer.
    • Penentuan Kadar Sitronelal dalam Mikrokapsul dengan UV-Vis
Analisis kadar sitronelal dalam sampel mikrokapsul dilakukan dengan mengukur absorbansi menggunakan Spektrofotometer UV-1600 series untuk mengetahui panjang gelombang maksimal. Pertama, membuat larutan baku sitronelal (konsentrasi 10 hingga 100 ppm) dengan cara melarutkan sitronelal dengan pelarut etanol. Kemudian dibuat larutan sampel dengan cara menimbang sampel sebanyak 1 mg dan dilarutkan dengan 10 mL etanol. Selanjutnya, dibuat kurva standar dari larutan baku sitronelal dan diukur absorbansi masing-masing larutan sampel serta dibuat kurva. Kurva larutan sampel diintrapolasikan terhadap kurva standar larutan baku untuk penentuan kadar sitronelal dalam sampel (mikrokapsul)
    • Pengamatan Profil Permukaan Mikrokapsul dengan SEM
Analisis dengan SEM dilakukan dengan cara melapisi sampel mikrokapsul (coating) dengan Pt atau Au kemudian dimasukkan dalam kolom SEM. Image sampel diambil pada perbesaran hingga 300-1200 kali.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari beberapa variasi yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 1. Data Kadar Sitronelal dalam Mikrokapsul pada λ maksimal 293,00 cm-1
      Tabel 1. menunjukkan terjadinya kenaikan kadar sitronelal dalam mikrokapsul seiring dengan naiknya konsentrasi kitosan sebagai penyalutnya. Hal tersebut diduga karena pada konsentrasi kitosan yang terlalu sedikit mengakibatkan sitronelal tidak dapat tersalut keseluruhan oleh kitosan. Namun pada konsentrasi kitosan 0,9%, terjadi penurunan kadar sitronelal di dalam mikrokapsul. Hal tersebut dimungkinkan karena konsentrasi penyalut yang tinggi dapat menurunkan retensi sitronelal dan dinding penyalut yang terbentuk tidak terlalu kuat sehingga menyebabkan senyawa yang mudah menguap hilang.
Analisis SEM dilakukan untuk mengetahui perbedaan profil permukaan antara mikrokaspul tanpa sitronelal dan mikrokapsul dengan sitronelal. Profil image dari permukaan mikrokapsul ditunjukkan pada gambar 1.
 
Gambar 1. Profil Permukaan (morfologi) Mikrokapsul Sitronelal (A: tanpa sitronelal, B: berisi sitronelal)

Berdasarkan gambar 1., terdapat perbedaan antara mikrokapsul tanpa sitronelal dan mikrokapsul dengan sitronelal. Pada mikrokapsul tanpa sitronelal berupa serpihan tipis, sedangkan pada mikrokapsul dengan sitronelal berupa serpihan yang tebal.

KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan kadar sitronelal dalam mikrokapsul sitronelal dipengaruhi oleh konsentrasi penyalut (kitosan). Kondisi optimum mikrokapsul sitronelal diperoleh pada konsentrasi kitosan 0,5% dengan kadar sitronelal dalam mikrokapsul sitronelal sebesar 23,59 ppm.

DAFTAR PUSTAKA
1.Gunawan, D., dan Mulyani, S., 2010, Ilmu Obat Alam (Farmakognosi), Jilid I, Penebar Swadaya, Jakarta
2.Rosalita, Y. N., 2008, Emulsifikasi Untuk Mikroenkapsulasi Propranolol Hidroklorida dengan Penyalut Alginat, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor, Bogor
3.Hsieh, Wen-Chuan., Chih-Pong, Chang., and Ying-Lin Gao., 2006, Controlled Releaseproperties of Chitosan Encapsulated Volatile Citronella Oil Microcapsules by Thermal Treatments, Biointerfaces, Vol.53, hal 209-214
4.Herdini., Latifah, K. D., dan Sugita, P., 2010, Disolusi Mikroenkapsulasi Kurkumin Tersalut Gel Kitosan-Alginat-Glutaraldehida, Makara Sains, Vol.14(1), hal 57-62
5.Sugindro, Etik M., dan Joshita D., 2008, Pembuatan dan Mikroenkapsulasi Ekstrak Etanol Biji Jinten Hitam Pahit (Nigella Sativa Linn.), Majalah Ilmu Kefarmasian,Vol.2(2), hal 57-66
6.Sugita, P., Napthaleni, M. K., dan Tuti, W., 2010, Enkapsulasi Ketoprofen dengan Kitosan-Alginat Berdasarkan Jenis dan Ragam Konsentrasi Tween 80 dan Span 80, Makara Science.Vol.14(2), hal 107-112 

Sumber Referensi: