Rabu, 19 November 2014

Modul 10 (No. 7) "Alternatif Mengantisipasi Dampak Kenaikan Muka Air Laut"


     Pembangunan kawasan penanaman pada kawasan pesisir selayaknya dilakukan dengan mengambil kira beberapa alternatif yang disyorkan oleh IPCC sebagai berikut: Penempatan semula, alternatif ini dikembangkan apabila kesan ekonomi dan persekitaran akibat kenaikan muka air laut dan banjir sangat besar sehingga kawasan penanaman perlu dialihkan lebih menjauh dari garis pantai. Dalam keadaan ekstrim, bahkan perlu dipertimbangkan untuk mengelakkan sama sekali kawasan-kawasan yang mempunyai kelemahan sangat tinggi. Penginapan, alternatif ini bersifat penyesuaian terhadap perubahan alam atau risiko kesan yang mungkin berlaku seperti menuntut, peninggian bangunan atau perubahan agriculture menjadi penanaman air payau (aquaculture). Kawasan-kawasan yang selalu banjir tidak dapat dielakkan, namun dijangka tidak menimbulkan ancaman yang serius bagi keselamatan jiwa, aset dan aktiviti sosial-ekonomi serta lingkungan sekitar. Perlindungan, alternatif ini mempunyai dua kemungkinan, yakni yang bersifat hard structure, seperti pembangunan penahan gelombang (breakwater) atau tambak banjir (seawalls) dan yang bersifat soft structure, seperti revegetasi bakau atau penimbunan pasir (beach nourishment). Walaupun cenderung defensif terhadap perubahan alam, alternatif ini perlu dilakukan secara hati-hati dengan tetap mempertimbangkan proses alam yang berlaku sesuai dengan prinsip "working with nature".

      Pengembangan kawasan budidaya pada kawasan pesisir selayaknya dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa alternatif yang direkomendasikan oleh IPCC sebagai berikut: Relokasi, alternatif ini dikembangkan apabila dampak ekonomi dan lingkungan akibat kenaikan muka air laut dan banjir sangat besar sehingga kawasan budidaya perlu dialihkan lebih menjauh dari garis pantai. Dalam kondisi ekstrim, bahkan perlu dipertimbangkan untuk menghindari sama sekali kawasan-kawasan yang memiliki kerentanan sangat tinggi.  Akomodasi, alternatif ini bersifat penyesuaian terhadap perubahan alam atau resiko dampak yang mungkin terjadi seperti reklamasi, peninggian bangunan atau perubahan agriculture menjadi budidaya air payau (aquaculture). Area-area yang tergenangi tidak terhindarkan, namun diharapkan tidak menimbulkan ancaman yang serius bagi keselamatan jiwa, aset dan aktivitas sosial-ekonomi serta lingkungan sekitar. Proteksi,  alternatif ini memiliki dua kemungkinan, yakni yang bersifat hard structure, seperti pembangunan penahan gelombang (breakwater) atau tanggul banjir (seawalls) dan yang bersifat soft structure, seperti revegetasi mangrove atau penimbunan pasir (beach nourishment). Walaupun cenderung defensif terhadap perubahan alam, alternatif ini perlu dilakukan secara hati-hati dengan tetap mempertimbangkan proses alam yang terjadi sesuai dengan prinsip “working with nature”. 

Malay - Indonesian

https://translate.google.com/ 

***

0 komentar:

Posting Komentar