Selasa, 25 November 2014

Mengambil Resiko


    Menurut saya, kredibilitas hidup seseorang sangat dipengaruhi akan keberaniannya dalam mengambil resiko dikarenakan jika kita berani dalam menghadapi resiko di setiap aktivitas yang dilakukan, tentu itu dapat mengangkat harga diri dan martabat diri kita sendiri. Karena pada umumnya tidak ada aktivitas yang tidak mengandung resiko, maka daripada itu kita harus berani menghadapi resiko dengan penuh perhitungan dan pertimbangan, jika kita ingin maju dan tidak ingin merasakan kegagalan. Karena orang sukses pasti pernah merasakan pahitnya kegagalan di sebelumnya, jadi bisa dikatakan bahwa orang yang tidak pernah gagal adalah orang yang tidak pernah berbuat sesuatu untuk perubahan yang lebih baik, baik bagi dirinya sendiri, keluarga, rekan terdekat, maupun orang-orang sekitar.
     Dalam beberapa hari belakangan ini, Alhamdulillah saya bisa dikatakan sebagai pribadi yang berani dan sigap dalam menghadapi resiko, saya selalu berprinsip bahwa saya harus siap menanggung segala keputusan, baik yang positif, maupun negatif dengan sigap dan bertanggung jawab dikarenakan pada umumnya mainset awal saya dalam melakukan aktivitas adalah saya harus berpikir ke depannya itu buruk apa tidak, dan saya harus siap menanggung resikonya jika dampak akhirnya tersebut buruk atau tidak sesuai dengan apa yang saya harapkan sebelumnya. Namun, saya juga terkadang pernah merasakan takut yang sangat mendalam sebelumnya dalam mengambil resiko yang harus saya perbuat dan tetapi tetap pada ujungnya pun saya harus berani menyikapinya dengan berpikir positif dan berserah diri kepada Tuhan bahwa mungkin inilah jawaban keputusan dari-Nya, saya harus ikhlas menerimanya. Pada umumnya, kita sebagai manusia ciptaan Tuhan yang diberi akal dan iman harus perlahan-lahan merubah mainset perasaan takut pada diri kita akan kegagalan, kita harus sigap dan berani menghadapi resiko ke depannya dan akan menjadi lebih baik jika kita sebelumnya menyiapkan mental, bekal dan sarana yang memadai untuk memperkecil resiko, seperti persiapan matang, berdoa secara rutin kepada Tuhan dan tetap optimis.


***

0 komentar:

Posting Komentar