Penentuan
rumus dilakukan melalui percobaan berdasarkan metode ilmiah. Metode ilmiah
lebih dari hanya sekedar pernyataan resmi dan langkah- langkah yang selalu kita
lakukan untuk memcahkan masalah secara logis. Langkahnya adalah penelitian/observasi,
hal ini merupakan tujuan dari eksperimen yang dibuat dilaboratorium dimana
sifat-sifatnya dapat diteliti dalam keadaan terkontrol dan hasil eksperimennya
dapat diulangi dan ditiru kembali. Data yang dapat dibagi itu ada dua yaitu, data
kualitatif dan data kuantitatif.
Titrasi asam basa berdasarkan reaksi penetralan (netralisasi). Salah satu contoh titrasi asam basa yaitu titrasi asam kuat-basa kuat seperti natrium hidroksida (NaOH) dengan asam hidroklorida (HCl), persamaan reaksinya sebagai berikut:
- Data Kualitatif
Data yang
tidak mengandung angka didalamnya. Contohnya, penelitian natrium bereaksi
dengan klor menghasilkan bubuk putih, natrium klorida.
- Data Kuantitatif
Data hasil
percobaannya lebih banyak dibanding data kualitatif, mengandung angka
didalamnya. Biasanya data ini banyak digunakan oleh para ilmuwan.
- Contoh Penentuan Rumus Umum Titrasi Asam
Basa
Titrasi merupakan
metode analisis kimia secara kuantitatif yang biasa digunakan dalam laboratorium untuk menentukan konsentrasi dari reaktan. Titrasi merupakan suatu metode yang bertujuan untuk menentukan banyaknya
suatu larutan dengan konsentrasi yang telah diketahui agar tepat habis bereaksi
dengan sejumlah larutan yang dianalisis atau ingin diketahui kadarnya atau
konsentrasinya. Suatu zat yang akan ditentukan konsentrasinya disebut sebagai titran dan biasanya diletakkan di dalam labu Erlenmeyer,
sedangkan zat yang telah diketahui konsentrasinya disebut sebagai titer atau titrat dan biasanya diletakkan di dalam buret. Baik titer maupun titran biasanya
berupa larutan.
Titrasi biasanya dibedakan berdasarkan jenis reaksi yang terlibat di dalam
proses titrasi, sebagai contoh bila melibatkan reaksi asam basa maka disebut
sebagai titrasi asam basa atau aside alkalimetri, titrasi redox untuk titrasi
yang melibatkan reaksi reduksi oksidasi, titrasi kompleksometri untuk titrasi
yang melibatkan pembentukan reaksi kompleks dan lain sebagainya.
- Prinsip Titrasi Asam Basa
Titrasi asam basa berdasarkan reaksi penetralan (netralisasi). Salah satu contoh titrasi asam basa yaitu titrasi asam kuat-basa kuat seperti natrium hidroksida (NaOH) dengan asam hidroklorida (HCl), persamaan reaksinya sebagai berikut:
NaOH(aq) + HCl(aq) NaCl (aq) + H2O(l)
Contoh
lain yaitu:
NaOH(aq) + H2SO4(aq) Na2SO4 (aq) + H2O(l)
- Cara Mengetahui Titik Ekuivalen
- Memakai pH meter untuk memonitor perubahan pH selama titrasi dilakukan, kemudian membuat plot antara pH dengan volume titran untuk memperoleh kurva titrasi. Titik tengah dari kurva titrasi tersebut adalah “titik ekuivalen”.
- Memakai indikator asam basa. Indikator ditambahkan dua hingga tiga tetes (sedikit mungkin) pada titran sebelum proses titrasi dilakukan. Indikator ini akan berubah warna ketika titik ekuivalen terjadi, pada saat inilah titrasi dihentikan. Indikator yang dipakai dalam titrasi asam basa adalah indikator yang perubahan warnanya dipengaruhi oleh pH.
Setelah mencapai titik ekuivalen
|
Sebelum mencapai titik ekuivalen |
0 komentar:
Posting Komentar