Senin, 15 Desember 2014

Adil



    Menurut saya, adil merupakan dimana semua orang mendapat hak menurut kewajibannya, suatu sikap yang tidak memihak atau sama rata, tidak ada yang lebih dan tidak ada pula yang kurang, tidak ada pilih kasih, serta dapat memerlakukan diri sendiri dan orang lain secara proporsional. Perilaku adil sudah menjadi suatu aturan atau ketentuan dalam kehidupan bermasyarakat, terlebih lagi dari segi agama. Perilaku adil tentu tidak membutuhkan lebih dari satu objek untuk melahirkannya. Jikalau pada dasarnya kita tidak pandai bersyukur atas segala hal yang terjadi pada diri kita sendiri, baik untuk hal-hal yang sesuai dengan harapan kita maupun tidak, maka kita akan selalu terpaku pada hal-hal yang tidak sesuai dengan harapan kita. Alhasil, kita akan merasa gagal. Ketika perasaan gagal itu ada, biasanya kita akan berusaha mencari-cari apa penyebabnya, baik ke dalam diri kita sendiri maupun beralih ke orang sekitar kita, dimana berarti dengan kata lain kita sedang mencari kambing hitam penyebab kegagalan itu. Alhasil, pikiran dan hati kita akan selalu dipenuhi dengan prasangka-prasangka buruk. Kalau pikiran dan hati sudah teracuni, hidup kita akan terasa terbebani dan tidak bisa tenang.
     Jadi, menjadi orang yang pandai bersyukur, sabar dan ikhlas adalah yang bisa kita lakukan jika memang ingin hidup tenang. Segala sesuatu di dunia ini tidak ada yang 100% adil, pasti akan ada saja yang membuat beda dalam memandang keadilan. Yang terutama kita harus bisa selalu berusaha untuk bertindak seadil-adilnya, agar diri sendiri dan orang lain tidak menjadi korban kezhaliman kita. Dan apabila di suatu masa, kita diperlukan secara adil menurut ukuran pribadi kita, bersyukur dan senang boleh saja. Namun, bertindak dan berpikirlah secara arif juga. Karena bisa jadi dibalik keadilan yang kita terima ini, ada pihak lain yang merasa diperlakukan secara tidak adil. Iya! Saya pernah merasakan hal yang sama seperti itu.

***

0 komentar:

Posting Komentar