A.
Asma
·
Penyebab
:
Asma dikenal dengan
bengek yang disebabkan oleh bronkospasme. Asma merupakan penyempitan saluran
pernapasan utama pada paru-paru. Gejala penyakit ini ditandai dengan susah
untuk bernapas atau sesak napas. Penyakit ini tidak menular dan bersifat
menurun. Kondisi lingkungan yang udaranya tidak sehat atau telah tercemar akan
memicu serangan asma.
·
Pencegahan :
Langkah tepat yang dapat dilakukan untuk menghindari serangan asma adalah menjauhi faktor-faktor penyebab yang memicu timbulnya serangan asma itu sendiri. Setiap penderita umumnya memiliki ciri khas tersendiri terhadap hal-hal yang menjadi pemicu serangan asmanya.
Langkah tepat yang dapat dilakukan untuk menghindari serangan asma adalah menjauhi faktor-faktor penyebab yang memicu timbulnya serangan asma itu sendiri. Setiap penderita umumnya memiliki ciri khas tersendiri terhadap hal-hal yang menjadi pemicu serangan asmanya.
·
Pengobatan
:
Penyakit Asma (Asthma)
sampai saat ini belum dapat diobati secara tuntas, ini artinya serangan asma
dapat terjadi dikemudian hari. Penanganan dan pemberian obat-obatan kepada
penderita asma adalah sebagai tindakan mengatasi serangan yang timbul yang mana
disesuaikan dengan tingkat keparahan dari tanda dan gejala itu sendiri. Prinsip
dasar penanganan serangan asma adalah dengan pemberian obat-obatan baik
suntikan (Hydrocortisone), syrup ventolin (Salbutamol) atau
nebulizer (gas salbutamol) untuk membantu melonggarkan saluran pernafasan.
B. Tuberculosis (TBC)
·
Penyebab
:
Penyakit Tuberculosis (TBC) disebabkan oleh
bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menular
melalui percikan ludah saat penderita batuk.
·
Pencegahan
:
1.
Menghindari kontak dengan penderita TBC.
2.
Tidak meggunakan peralatan terutama peralatan makn dengan
penderita TBC.
·
Pengobatan
:
Pengobatan untuk TBC
bila sudah diketahui sejak dini sebenarnya tidak terlalu mahal dan mudah untuk
disembuhkan karena sudah ada obat yang disediakan pemerintah. Bila
diperlukan, penderita TBC dapat juga dikarantina di tempat khusus agar tidak
menularkan penyakitnya.Penyakit ini juga sebenarnya merupakan salah satu
penyakit yang sudah ditaklukan, tetapi belakangan kembali menyerang. Salah
satunya adalah karena penderita tuberkulosis ini tidak menghabiskan obat
mereka. Obat harus diminum secara teratur selama 6 sampai 9 bulan untuk
menyembuhkan penyakit ini. Tidak menghabiskan obat dapat menyebabkan penderita
tidak dapat sembuh dan menyebabkan obat tidak mampu lagi melawan kuman karena
kuman menjadi kebal.
C.
Pneumonia
·
Penyebab
:
Penyakit ini disebabkan oleh
bakteri, virus atau jamur yang menginfeksi paru-paru khususnya di alveolus.
Penyakit ini menyebabkan oksigen susah masuk karena alveolus dipenuhi oleh
cairan.
·
Pencegahan
:
1.
Selalu
memelihara kebersihan dan menjaga daya tahan tubuh tetap kuat dapat mencegah
agar bakteri tidak mampu menembus pertahanan kesehatan tubuh.
2.
Biasakan
untuk mencuci tangan, makan makanan bergizi
3.
Berolahraga
secara teratur.
·
Pengobatan :
D.
Emfisema
·
Penyebab
:
Emfisema disebabkan
karena hilangnya elastisitas alveolus. Alveolus sendiri adalah
gelembung-gelembung yang terdapat dalam paru-paru. Pada penderita emfisema,
volume paru-paru lebih besar dibandingkan dengan orang yang sehat karena
karbondioksida yang seharusnya dikeluarkan dari paru-paru terperangkap
didalamnya. Asap rokok dan kekurangan enzim alfa-1-antitripsin adalah penyebab
kehilangan elastisitas pada paru-paru.
·
Pencegahan
:
Menghindari asap rokok
adalah langkah terbaik untuk mencegah penyakit ini. Berhenti merokok juga
sangat penting.
E. Bronkitis
·
Penyebab
:
Penyakit bronkitis disebabkan oleh
peradangan pada bronkus (saluran yang membawa udara menuju paru-paru).
Penyebabnya bisa karena infeksi kuman, bakteri atau virus. Penyebab lainnya
adalah asap rokok, debu, atau polutan udara.
·
Pencegahan
:
1.
Meningkatkan
daya tahan tubuh merupakan salah satu pencegahan yang dapat dilakukan.
2.
Sedangkan
untuk mencegah bronkitis kronik adalah dengan menghentikan kebiasaan merokok
juga menghindari asap rokok agar tidak menjadi perokok pasif yang sangat berbahaya.
·
Pengobatan
:
Untuk pengobatan bila disebabkan
oleh bakteri atau kuman dapat diatasi dengan meminum antibiotik sesuai anjuran dokter. Bila
disebabkan oleh virus, biasanya digunakan obat-obatan untuk meringankan gejala.
F. Asbestosis
·
Penyebab
:
Adalah suatu penyakit saluran pernafasan yang di
sebabkan oleh menghirup serat-serat asbes, dimana pada paru-paru terbentuk jaringan parut yang
luas. Asbestos terdiri dari serat silikat mineral dengan komposisi kimiawi yang
berbeda. Jika terhisap, serat asbes mengendap di dalam dalam paru-paru,
menyebabkan parut. Menghirup asbes juga dapat menyebabkan penebalanpleura (selaput yang melapisi paru-paru).
·
Pencegahan
:
Asbestosis dapat dicegah dengan
mengurangi kadar serat dan debu asbes di lingkungan kerja. Karena industri yang
menggunakan asbes sudah melakukan kontrol debu, sekarang ini lebih sedikit yang
menderita asbestosis, tetapi mesotelioma masih terjadi pada orang yang pernah
terpapar 40 tahun lalu.
·
Pengobatan
:
Pengobatan suportif untuk mengatasi
gejala yang timbul adalah membuang lendir/dahak dari paru-paru melalui prosedur
postural drainase, perkusi dada dan vibrasi. Diberikan obat semprot untuk
mengencerkan lendir. Mungkin perlu diberikan oksigen, baik melalui sungkup muka
(masker) maupun melalui selang plastik yang dipasang di lubang hidung. Kadang
dilakukan pencangkokan paru-paru. Mesotelioma berakibat fatal, kemoterapi tidak
banyak bermanfaat dan pengangkatan tumor tidak menyembuhkan kanker.
G. Paru-Paru Hitam
·
Penyebab
:
Paru-paru hitam
merupakan akibat dari terhirupnya serbuk batubara dalam jangka waktu yang lama.
Merokok tidak menyebabkan meningkatnya angka kejadian paru-paru hitam, tetapi
bisa memberikan efek tambahan yang berbahaya bagi paru-paru. Resiko menderita
paru-paru hitam berhubungan dengan lamanya dan luasnya pemaparan terhadap debu
batubara. Kebanyakan pekerja yang terkena berusia lebih dari 50 tahun. Penyakit
ini ditemukan pada 6 dari 100.000 orang.
·
Pencegahan
:
Paru-paru hitam dapat
dicegah dengan menghindari debu batubara pada lingkungan kerja. Pekerja tambang
batubara harus menjalani pemeriksaan foto dada tiap 4-5 tahun sehingga penyakit
ini dapat ditemukan pada stadium awal. Jika ditemukan penyakit, maka pekerja
tersebut harus dipindahkan ke daerah dimana kadar debu batubaranya rendah,
untuk menghindari terjadinya fibrosis masif progresif.
·
Pengobatan
:
Tidak ada pengobatan
khusus untuk penyakit ini, selain untuk mengobati komplikasinya (gagal jantung
kanan atau tuberkulosis paru). Jika terjadi gangguan pernapasan, maka diberikan
bronkodilator dan ekspektoran. Tetapi adalah penting untuk menghindari
pemaparan lebih lanjut.
H. Sinusitis
·
Penyebab
:
Sinusitis adalah infeksi
dalam rongga sinus yaitu rongga berisi udara yang letaknya
dalam rongga kepala di sekitar hidung. Infeksi atau peradangan sinus umumnya
terjadi sebagai kelanjutan infeksi hidung. Setiap kondisi dalam hidung yang
menghambat aliran keluar cairan hidung cenderung menyebabkan infeksi dari
sinus. Seperti adanya infeksi virus, bakteri atau benda asing penyebab alergi
dapat menimbulkan pembengkakan selaput lendir hidung dan hal yang sama juga terjadi
pada sinus sehingga menutup hubungan antara sinus dan hidung. Alergen yang
terhirup seperti debu, spora jamur, bulu binatang, serbuk sari bunga, dan
lain-lain menimbulkan reaksi alergi dan pembengkakan yang dapat berpengaruh
atas timbulnya serangan sinusitis.
·
Pencegahan
:
1.
Infeksi virus dan bakteri harus dihindari dengan meningkatkan daya
tahan tubuh misalnya istirahat dan gizi yang cukup serta olahraga yang teratur.
2.
Hindari juga alergen seperti debu, asap rokok dan polusi lain
serta obat-obatan dan jenis makanan tertentu yang dapat menimbulkan alergi.
3.
Jenis alergennya harus diketahui agar reaksi selanjutnya dapat
dihindari atau dikurangi. Menyelam dan berenang juga harus dihindari karena air
dapat masuk ke dalam sinus sehingga menimbulkan sumbatan atau infeksi.
I.
Pleuritis
·
Penyebab
:
Pleuritis adalah
peradangan pada pleura, yang merupakan, lembab berlapis ganda membran yang
mengelilingi paru-paru dan garis tulang rusuk. Kondisi ini dapat membuat napas
sangat menyakitkan. Kadang-kadang dikaitkan dengan kondisi lain yang disebut
efusi pleura, di mana kelebihan cairan mengisi daerah antara lapisan membran
itu.
·
Pengobatan
:
Pengobatan yang
dilakukan pada penderita sinusitis biasanya meliputi:
1.
Suntikan anti alergi
2.
Menghindari pencetus alergi
3.
Semprotan hidung yang mengandungkortikosteroid untuk membantu
mengurangi bengkak di rongga sinus, terutama karena adanya polip ataupun karena
alergi.
4.
Tindakan operasi untuk membersihkan dan mengeringkan rongga sinus
mungkin diperlukan terutama bagi pasien yang mengalami peradangan yang
berulang.
J. Kanker Paru-Paru
·
Penyebab
:
Kanker paru-paru adalah
pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali dalam jaringan paru. Jika
dibiarkan pertumbuhan yang abnormal ini dapat menyebar ke organ lain, baik yang
dekat dengan paru maupun yang jauh misalnya tulang, hati, atau otak. Penyakit
kanker paru-paru lebih banyak disebabkan oleh merokok (87%), sedangkan sisanya
disebabkan oleh zat asbes, radiasi, arsen, kromat, nikel, klorometil eter, gas mustard
dan pancaran oven arang bisa menyebabkan kanker paru-paru, meskipun biasanya
hanya terjadi pada pekerja yang juga merokok.
·
Pencegahan
:
Berhenti dan hindari
merokok.
·
Pengobatan
:
Beberapa tindakan yang
dapat dilakukan adalah:
1.
Tindakan operasi pembedahan mengangkat sell kanker
2.
Tindakan Therapy Radiasi
3.
Tindakan Therapy Kemotherapy
4.
Tindakan penyuntikan {Photodynamic (PTD)}
Pemberian Nutrisi dan
supplement dapat mengurang gejala yang disebabkan oleh kanker paru. Vitamin D
dan Fe sangat baik untuk diberikan oleh penderita penyakit kanker paru, Begitu
pula dengan makanan antioxidant seperti blueberri, cherri, dan buah tomat.
0 komentar:
Posting Komentar