Minggu, 20 September 2015

Tiga Titik Pusat Bonus Demografi Indonesia

Pembangunan infrastruktur yang belum merata

Saat ini, Indonesia tengah menikmati era bonus demografi dimana jumlah penduduk usia produktif memiliki proporsi terbesar dibandingkan jumlah penduduk usia non produktifnya, yaitu mencapai dua per tiga dari total jumlah penduduk Indonesia.
Berkenaan dengan hal ini, Indonesia kini tengah gencar-gencarnya dalam mencanangkan gerakan Keluarga Berencana (KB), program kesehatan, pendidikan dan moralitas, serta pembangunan infrastruktur sehingga dengan demikian dapat menurunkan angka kelahiran dan angka kematian secara signifikan.
Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Masyarakat (Menko Kesra) era Presiden Soeharto, Haryono Suyono, menegaskan hal itu, saat ditemui di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jakarta, Kamis 25 Juni 2015 silam.
Namun, yang menjadi formulasi permasalahan saat ini adalah dimana bonus demografi Indonesia itu sendiri hanya terpusat pada tiga wilayah dan tidak pindah dari DKI Jakarta, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur. "Tiga provinsi ini (DKI Jakarta, Yogyakarta, dan Jawa Timur) sampai sekarang yang bonus demografinya terbesar", ujar Haryono di dalam sebuah diskusi di Jakarta. Baca disini.
Menurutnya, ketiga provinsi tersebut selalu mendapat bonus demografi terbesar dikarenakan masyarakat produktif yang berada di sekitar sana selalu aman dan nyaman, ditambah dengan adanya pembangunan infrastruktur yang belum merata di wilayah asalnya. 
"Pembangunan masih terpusat sehingga bonus demografi di tempat-tempat lain banyak yang pergi ke tiga tempat ini", jelas Haryono. "Menteri PU itu harus memastikan pembangunan infrastruktur itu benar-benar bisa memfasilitasi bonus demografi ini jadi mesin penggerak ekonomi nasional", tambahnya. Baca disini.
Hal ini diperlukan untuk mengimbangkan adanya ketersediaan pusat ekonomi yang baru sehingga tidak lagi mengandalkan pusat ekonomi yang sudah ada. Bonus demografi ini sudah sepatutnya harus diimbangi dengan pembangunan pusat-pusat pertumbuhan eknomi baru dari mulai jalan hingga kawasan industri integrasi, seperti perumahan dan kawasan industri secara merata sehingga akan merangsang masyarakat pindah ke daerah manapun.
"Dengan kegiatan ekonomi yang menjanjikan, maka tanpa dipaksa-paksa untuk pindah, orang juga dengan sendirinya akan pindah", tutur Haryono.


***

0 komentar:

Posting Komentar