Sabtu, 13 Juni 2015

Masalah Ekonomi



Masalah ekonomi adalah masalah pilihan alokasi sumber daya yang langka. Ilmu ekonomi akan senantiasa bermanfaat, selama masalah yang dihadapi adalah alokasi sumber daya yang langka. Sumber daya yang tidak langka, tidak perlu dibicarakan dalam ilmu ekonomi.
Seperti contoh, udara segar di pedesaan tidak perlu dibicarakan dalam ilmu ekonomi. Udara segar belum menjadi barang ekonomi (economic goods), sebab untuk memerolehnya tidak dibutuhkan pengorbanan (biaya). Udara segar di pedesaan adalah barang bebas (free goods). Sebaliknya, udara segar di kota-kota industri, seperti di Jepang telah menjadi barang ekonomi. Dikarenakan udara segar sudah menjadi barang yang langka, sehingga untuk memerolehnya dibutuhkan pengorbanan.
  • Barang Apa yang Harus Diproduksi dan Berapa Banyak?
Produksi berupa barang dan jasa adalah hasil transformasi berbagai faktor produksi. Barang dan jasa memberikan kegunaan atau manfaat bagi konsumennya. Pertanyaan berupa barang apa yang harus diproduksi mengandung makna barang apa yang harus disediakan? Berapa banyak agar kesejahteraan masyarakat meningkat?
  • Bagaimana Cara Memproduksinya?
Setelah memutuskan barang dan jasa apa saja yang harus diproduksi, pertanyaan berikut adalah, “Bagaimana cara memproduksinya?” Metode dan teknologi apa yang digunakan dalam proses produksi? Ilmu ekonomi memandang teknologi sebagai faktor penting dalam proses produksi. Namun, manfaat teknologi tidak ditentukan oleh tingkat kecanggihannya. Sebab banyak faktor yang harus dipertimbangkan, seperti skala produksi, kemampuan manajemen, iklim, kemampuan finansial, dan sikap mental. Pilihan teknologi yang digunakan sebaiknya dikaitkan dengan faktor-faktor tersebut agar teknologi yang dipilih menghasilkan tingkat efisiensi paling besar.
  • Untuk Siapa Barang dan Jasa Diproduksi?
Pertanyaan ini berdimensi pada konsep keadilan dan pemerataan masyarakat bersangkutan. Sebab apa gunanya produksi melimpah karena menggunakan teknologi tinggi, berskala besar dan efisien, bila hanya dinikmati segelintir anggota masyarakat saja? Bagi masyarakat egaliter, keadilan berarti setiap individu memeroleh jumlah yang sama. Sedangkan, masyarakat utilitarian tidak terlalu mementingkan keadilan dalam jumlah. Jumlahnya silahkan berbeda, yang penting apakah sesuai dengan kebutuhan atau tidak.

Sumber Referensi
Rahardja, Prathama. “Pengantar Ilmu Ekonomi Edisi Ketiga”. LP FEUI. Jakarta


***

0 komentar:

Posting Komentar