Bonus demografi merupakan sebuah tantangan yang sudah sepatutnya dipersiapkan oleh pemerintah untuk menanggulangi menumpuknya jumlah penduduk Indonesia usia produktif, yaitu yang berusia 15 sampai 64 tahun. Usia ini sebenarnya dapat memberikan keuntungan bagi kemajuan bangsa Indonesia apabila pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan berkompeten dapat terealisasikan dengan sebaik-baiknya. Bukan hanya pemerintah, seluruh lapisan masyarakat juga harus menjadi penggerak utama dalam pembangunan mutu masyarakat itu sendiri dengan cara menyadari setiap sektor kehidupan, seperti pada sektor pendidikan, moral bangsa atau karakter dan segala aspek lainnya dalam rangka pengembangan kualitas masyarakat. Pembangunan dalam sektor pendidikan merupakan sebuah kewajiban bagi negara dalam menjalankan visi dan misi bangsa Indonesia sebagaimana yang tertuang pada Pembukaan UUD 1945 alinea keempat dimana memiliki salah satu tujuan dari berdirinya negara Indonesia, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.
Bercermin dari fakta yang
beredar saat ini, Indeks Pembangunan Manusia atau Human Development Index (HDI) masih sangat rendah. Misalkan pada
tahun 2013, HDI Indonesia menempati urutan ke 112 dari 175 negara di dunia.
Tentu ini merupakan hasil keputusan yang bisa dikatakan membuat pendidikan
Indonesia semakin menjerit dan ini akan menjadi evaluasi bagi para lembaga
pendidikan dan pelaku pendidikan agar menjadi lebih baik di masa mendatang dan
mampu untuk bersaing dengan negara lain. Namun, tingkat HDI ini sudah menuai
bukti dari kurangnya tenaga kerja Indonesia yang kompetitif di dunia kerja,
baik di dalam ataupun luar negeri.
Diagram 1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Sektor pendidikan merupakan sektor yang paling
fundamental dimana dari sektor inilah akan terciptanya karakteristik sumber
daya manusia di sebuah negara guna untuk meningkatkan pembangunan dan
pertumbuhan ekonomi demi kemajuan dan kesejahteraan bangsa dan negara. Karena
pendidikan merupakan pendorong kebudayaan untuk dapat mengangkat derajat, jati
diri dan kewibawaan dari bangsa itu sendiri terhadap dunia.
Namun pada faktanya, pendidikan Indonesia masih kurang mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah, mereka masih saja memperdebatkan kedudukan dan kekuasaan pribadi tanpa memikirkan kondisi pendidikan bangsa Indonesia yang semakin miris. "Meningkatnya kualitas pendidikan dan sumber daya manusia di daerah, maka bonus demografi akan memberikan kemajuan yang cukup tinggi", kata Gubernur Sulut, Sinyo Harry Sarundajang. Baca disini.
Namun pada faktanya, pendidikan Indonesia masih kurang mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah, mereka masih saja memperdebatkan kedudukan dan kekuasaan pribadi tanpa memikirkan kondisi pendidikan bangsa Indonesia yang semakin miris. "Meningkatnya kualitas pendidikan dan sumber daya manusia di daerah, maka bonus demografi akan memberikan kemajuan yang cukup tinggi", kata Gubernur Sulut, Sinyo Harry Sarundajang. Baca disini.
Tabel 1. Komparasi Persentase Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2011
Sektor
pendidikan Indonesia lebih sering mendapatkan kritikan dibandingkan pujian,
baik dari luar negeri ataupun dalam negeri sekalipun. Mutu pendidikan saat ini
diharapkan dapat dirasakan oleh segala kalangan, tidak hanya masyarakat
kalangan atas saja yang layak mendapatkan pendidikan secara penuh, tetapi juga
mampu dirasakan oleh masyarakat kalangan bawah. Hal tersebut disebabkan karena
kurangnya lembaga-lembaga pendidikan
yang menyediakan fasilitas-fasilitas pendukung sehingga seluruh kalangan
masyarakat kurang dapat mengakses dunia pendidikan. Tentu peran kebijakan
pemerintah sangat diperlukan dalam mengatasi permasalahan tersebut, apalagi
alasan yang dirasakan masyarakat akibat tidak dapat mengakses dunia pendidikan
adalah permasalahan ekonomi.
Peningkatan
daya saing dan kualitas akan terpenuhi apabila pendidikan itu sendiri sudah
sepatutnya dilaksanakan, yaitu dengan cara penyaluran ilmu pengetahuan di
setiap sekolah atau institusi atau perguruan tinggi dengan para pengajar yang
berkompeten tinggi. “Sekolah saat ini cenderung mengedepankan konsep pengajaran
bukan pendidikan, belajar di sekolah sekarang seolah hanya mencerdaskan
kehidupan pikiran”, ujar pengamat pendidikan, Prof. Dr. Wuryadi. Baca disini.
Dengan daya
saing dan kualitas yang meningkat, maka perlu dilakukan pengembangan karakter
guna menanamkan moral dan etika agar generasi penerus bangsa Indonesia dapat
terhindar dari penyakit-penyakit moral, seperti hedonisme dan apatisme. Bukan
hanya pemerintah, peran orang tua pun sangat besar dalam hal mendidik dan
membina anaknya untuk dapat berpikir dan bertindak ke depannya dengan
sewajarnya karena pada umumnya keluarga adalah “institusi” pendidikan pertama
dalam kehidupan seorang anak.
Gambar 1. Kondisi Pendidikan Indonesia Saat Ini |
Peningkatan
daya saing, kualitas dan moralitas yang didapatkan selama ini di pendidikan
merupakan aspek yang fundamental dimana harus mendapatkan respon besar dari
pemerintah dalam rangka untuk memperoleh keuntungan yang diakibatkan oleh
adanya bonus demografi yang diperkirakan akan terjadi pada tahun 2020 sampai
2030. Sehingga hal yang perlu diperhatikan oleh pemerintah dalam memamfaatkan
bonus demografi tersebut adalah dengan membangun dan mengembangkan sektor
pendidikan.
Bonus demografi ini akan menuai dampak positif apabila
dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan adanya keseriusan dari pihak pemerintah
untuk bersama-sama membangun bangsa Indonesia agar tidak dipandang sebelah mata
oleh bangsa lain, baik dari segi bidang kesehatan, moralitas, penguasaan
teknologi, kebudayaan, serta pendidikan. Namun, pada sektor pendidikan pun
tidak hanya pemerintah yang memiliki kewajiban untuk membangun pendidikan dalam
pengentasan kebodohan dan kurangnya penguasaan teknologi demi kemajuan bangsa
Indonesia, melainkan ini merupakan kewajiban seluruh komponen bangsa Indonesia,
bangsa yang berpendidikan.
Bonus Demografi atau Bencana Bagi Indonesia?
Ditulis oleh :
Ridho Sya'bana
Mahasiswa Fakultas Teknik
Program Studi Teknik Industri
Universitas Mercu Buana
***
21 komentar:
Good
pendidikan memang sudah ditetapkan wajib untuk 9 tahun, diera globalisasi yang mengutamkan pendidikan saat in, namuni masih saja di pelosok negri indoesia masih kesulitan untuk mendapatkan hak mereka untuk belajar.
maka dari itu perlu diadakannya intropeksi untuk diri kita terkhusus pemerintah untuk terus meneliti dan memberikan hak kepada mereka terutama dibidang pendidikan. dengan tujuan mereka mampu meningkatkan daya saing, kualitas maupun moralitas.
pendidikan sekarang sudah jadi hal yg sangat penting tetapi pentingnya pendidikan tidak di dukung dengan fasilitas, dan mahalnya biaya pendidikan pada saat ini
"SELAMATKAN PENDIDIKAN"
Saya setuju apabila peningkastan daya saing dan kualitas dari segala komponen bangsa dan negara Indonesia itu rendah, maka pendidikannya itu yang sepatutnya dipertanyakan..
memang sepatutnya pendidikan moral harus ada dalam pendidikan kita agar anak-anak indonesia memiliki kecerdasan moral yang tinggi. untuk dapat memajukan pendidikan kita, di haruskan untuk seluruh pihak warga indonesia memiliki andil besar dalam pembangunan pendidikan di indonesia jadi lebih baik
Semangat untuk pendidikan Indonesia! Tingkatkan pendidikan, tingkatkan moralitas, tingkatkan SDM yang berkualitas, tingkatkan tenaga kerja produktif. Indonesia maju!
Dalam masalah pendidikan, sudah sepatutnya ini merupakan tanggung jawab kita semua sebagai bangsa Indonesia, kita harus kritis juga terhadap keputusan pemerintah yang menyimpang akan keberlanjutan pendidikan di Indonesia
Pendidikan harus terus diperjuangkan agar anak bangsa di Indonesia bisa semakin maju dan tidak kalah dengan anak-anak dari luar bangsa Indonesia
Artikel yang sangat bagus untuk memberikan fakta pada Indonesia bahwa saat ini pendidikan dan moralitas bangsa sudah diambang batas kehancuran..
Pendidikan dan moralitas bangsa saat ini memerlukan perhatian yang sangat serius dimana terbukti dengan semakin banyaknya pengangguran akibat kurangnya kompetitif SDM nya dan lunturnya karakter bangsa sehingga daya saing dengan orang lain semakin pudar
Iya dho, memang sudah bukan hal yang nggak asing lagi apabila pendidikan di Indonesia makin kesini makin amburadul, kurangnya adanya sinkronisasi antarlembaga dengan pengonsumsi pendidikan sehingga dampak ke depannya akan menciptakan manusia produktif yang kurang produktif
Semangat dhoo!! Pejuang pendidikan..
Wajib belajar 9 tahun itu sudah merupakan yang paling efektif bagi pendidikan Indonesia, tapi kalau tidak diimbangi dengan karakter diri sehingga menghasilkan moralitas bangsa yang buruk. Apa kata dunia?
Pertambahan jumlah penduduk Indonesia merupakan masalah lawas yang dialami Indonesia dalam perkembangannya. Dampaknya bagi Indonesia sendiri bergantung pada bagaimana sikap masyarakat dalam merespon hal ini. Namun secara keseluruhan bonus demografi yang dialami Indonesia merupakan peluang besar yang apabila di kelola dengan benar maka akan terasa manfaatnya bagi pembangunan Indonesia. Perlu diingat bahwa Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang pada dasarnya belum dalam keadaan siap siaga dalam kasus khusus seperti ini. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menghadapi bertambahnya penduduk diantaranya peningkatan mutu dan kualitas pendidikan yang memenuhi standar, beserta pendidikan moral (religi) turut wajib dipenuhi, serta pemerataan penduduk dan pembangunan yang merata di daerah-daerah pelosok agar sumber daya manusia dapat dioptimalkan kinerjanya. Pertambahan jumlah penduduk merupakan peluang, keutungan besar sekaligus tantangan bagi Indonesia. Pemerintah dan masyarakat harus dapat saling bahu membahu untuk tidak meyia-nyiakan kesempatan ini. Satu hal yang terpenting adalah masa depan Indonesia ada di pundak generasi muda. Untuk itu upayakan semaksimal mungkin agar Indonesia dapat mencetak generasi-generasi unggulan dan handal. Hidup pendidikan Indonesia !!!
semangat mahasiswa !! hidup mahasiswa !!!
Ini kesempatan kita membuka usaha untuk mengurangi penggangguran dari bonus demografi ini, serta membangkitkan ekonomi negara.. Gudluck
Good artikel
Good artikel
Posting Komentar