Jumat, 29 Mei 2015

Pelaku Pendidikan dan Bonus Demografi


      Bonus demografi merupakan sebuah tantangan yang sudah sepatutnya dipersiapkan oleh pemerintah untuk menanggulangi menumpuknya jumlah penduduk Indonesia usia produktif, yaitu yang berusia 15 sampai 64 tahun. Usia ini sebenarnya dapat memberikan keuntungan bagi kemajuan bangsa Indonesia apabila pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan berkompeten dapat terealisasikan dengan sebaik-baiknya. Bukan hanya pemerintah, seluruh lapisan masyarakat juga harus menjadi penggerak utama dalam pembangunan mutu masyarakat itu sendiri dengan cara menyadari setiap sektor kehidupan, seperti pada sektor pendidikan, moral bangsa atau karakter dan segala aspek lainnya dalam rangka pengembangan kualitas masyarakat. Pembangunan dalam sektor pendidikan merupakan sebuah kewajiban bagi negara dalam menjalankan visi dan misi bangsa Indonesia sebagaimana yang tertuang pada Pembukaan UUD 1945 alinea keempat dimana memiliki salah satu tujuan dari berdirinya negara Indonesia, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.
Bercermin dari fakta yang beredar saat ini, Indeks Pembangunan Manusia atau Human Development Index (HDI) masih sangat rendah. Misalkan pada tahun 2013, HDI Indonesia menempati urutan ke 112 dari 175 negara di dunia. Tentu ini merupakan hasil keputusan yang bisa dikatakan membuat pendidikan Indonesia semakin menjerit dan ini akan menjadi evaluasi bagi para lembaga pendidikan dan pelaku pendidikan agar menjadi lebih baik di masa mendatang dan mampu untuk bersaing dengan negara lain. Namun, tingkat HDI ini sudah menuai bukti dari kurangnya tenaga kerja Indonesia yang kompetitif di dunia kerja, baik di dalam ataupun luar negeri.

Diagram 1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Sektor pendidikan merupakan sektor yang paling fundamental dimana dari sektor inilah akan terciptanya karakteristik sumber daya manusia di sebuah negara guna untuk meningkatkan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi demi kemajuan dan kesejahteraan bangsa dan negara. Karena pendidikan merupakan pendorong kebudayaan untuk dapat mengangkat derajat, jati diri dan kewibawaan dari bangsa itu sendiri terhadap dunia.
          Namun pada faktanya, pendidikan Indonesia masih kurang mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah, mereka masih saja memperdebatkan kedudukan dan kekuasaan pribadi tanpa memikirkan kondisi pendidikan bangsa Indonesia yang semakin miris. "Meningkatnya kualitas pendidikan dan sumber daya manusia di daerah, maka bonus demografi akan memberikan kemajuan yang cukup tinggi", kata Gubernur Sulut, Sinyo Harry Sarundajang. Baca disini.

Tabel 1. Komparasi Persentase Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2011

Sektor pendidikan Indonesia lebih sering mendapatkan kritikan dibandingkan pujian, baik dari luar negeri ataupun dalam negeri sekalipun. Mutu pendidikan saat ini diharapkan dapat dirasakan oleh segala kalangan, tidak hanya masyarakat kalangan atas saja yang layak mendapatkan pendidikan secara penuh, tetapi juga mampu dirasakan oleh masyarakat kalangan bawah. Hal tersebut disebabkan karena kurangnya lembaga-lembaga pendidikan  yang menyediakan fasilitas-fasilitas pendukung sehingga seluruh kalangan masyarakat kurang dapat mengakses dunia pendidikan. Tentu peran kebijakan pemerintah sangat diperlukan dalam mengatasi permasalahan tersebut, apalagi alasan yang dirasakan masyarakat akibat tidak dapat mengakses dunia pendidikan adalah permasalahan ekonomi.
Peningkatan daya saing dan kualitas akan terpenuhi apabila pendidikan itu sendiri sudah sepatutnya dilaksanakan, yaitu dengan cara penyaluran ilmu pengetahuan di setiap sekolah atau institusi atau perguruan tinggi dengan para pengajar yang berkompeten tinggi. “Sekolah saat ini cenderung mengedepankan konsep pengajaran bukan pendidikan, belajar di sekolah sekarang seolah hanya mencerdaskan kehidupan pikiran”, ujar pengamat pendidikan, Prof. Dr. Wuryadi. Baca disini.
Dengan daya saing dan kualitas yang meningkat, maka perlu dilakukan pengembangan karakter guna menanamkan moral dan etika agar generasi penerus bangsa Indonesia dapat terhindar dari penyakit-penyakit moral, seperti hedonisme dan apatisme. Bukan hanya pemerintah, peran orang tua pun sangat besar dalam hal mendidik dan membina anaknya untuk dapat berpikir dan bertindak ke depannya dengan sewajarnya karena pada umumnya keluarga adalah “institusi” pendidikan pertama dalam kehidupan seorang anak.

Gambar 1. Kondisi Pendidikan Indonesia Saat Ini

Peningkatan daya saing, kualitas dan moralitas yang didapatkan selama ini di pendidikan merupakan aspek yang fundamental dimana harus mendapatkan respon besar dari pemerintah dalam rangka untuk memperoleh keuntungan yang diakibatkan oleh adanya bonus demografi yang diperkirakan akan terjadi pada tahun 2020 sampai 2030. Sehingga hal yang perlu diperhatikan oleh pemerintah dalam memamfaatkan bonus demografi tersebut adalah dengan membangun dan mengembangkan sektor pendidikan.
Bonus demografi ini akan menuai dampak positif apabila dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan adanya keseriusan dari pihak pemerintah untuk bersama-sama membangun bangsa Indonesia agar tidak dipandang sebelah mata oleh bangsa lain, baik dari segi bidang kesehatan, moralitas, penguasaan teknologi, kebudayaan, serta pendidikan. Namun, pada sektor pendidikan pun tidak hanya pemerintah yang memiliki kewajiban untuk membangun pendidikan dalam pengentasan kebodohan dan kurangnya penguasaan teknologi demi kemajuan bangsa Indonesia, melainkan ini merupakan kewajiban seluruh komponen bangsa Indonesia, bangsa yang berpendidikan.

Bonus Demografi atau Bencana Bagi Indonesia?


Ditulis oleh :
Ridho Sya'bana
Mahasiswa Fakultas Teknik
Program Studi Teknik Industri
Universitas Mercu Buana


***

21 komentar:

Unknown mengatakan...

Good

Unknown mengatakan...

pendidikan memang sudah ditetapkan wajib untuk 9 tahun, diera globalisasi yang mengutamkan pendidikan saat in, namuni masih saja di pelosok negri indoesia masih kesulitan untuk mendapatkan hak mereka untuk belajar.
maka dari itu perlu diadakannya intropeksi untuk diri kita terkhusus pemerintah untuk terus meneliti dan memberikan hak kepada mereka terutama dibidang pendidikan. dengan tujuan mereka mampu meningkatkan daya saing, kualitas maupun moralitas.

Unknown mengatakan...

pendidikan sekarang sudah jadi hal yg sangat penting tetapi pentingnya pendidikan tidak di dukung dengan fasilitas, dan mahalnya biaya pendidikan pada saat ini

Fajar Hidayat mengatakan...

"SELAMATKAN PENDIDIKAN"

ijaz nisaayda mengatakan...

Saya setuju apabila peningkastan daya saing dan kualitas dari segala komponen bangsa dan negara Indonesia itu rendah, maka pendidikannya itu yang sepatutnya dipertanyakan..

Unknown mengatakan...

memang sepatutnya pendidikan moral harus ada dalam pendidikan kita agar anak-anak indonesia memiliki kecerdasan moral yang tinggi. untuk dapat memajukan pendidikan kita, di haruskan untuk seluruh pihak warga indonesia memiliki andil besar dalam pembangunan pendidikan di indonesia jadi lebih baik

ijaz nisaayda mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...

Semangat untuk pendidikan Indonesia! Tingkatkan pendidikan, tingkatkan moralitas, tingkatkan SDM yang berkualitas, tingkatkan tenaga kerja produktif. Indonesia maju!

Windi mengatakan...

Dalam masalah pendidikan, sudah sepatutnya ini merupakan tanggung jawab kita semua sebagai bangsa Indonesia, kita harus kritis juga terhadap keputusan pemerintah yang menyimpang akan keberlanjutan pendidikan di Indonesia

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...

Pendidikan harus terus diperjuangkan agar anak bangsa di Indonesia bisa semakin maju dan tidak kalah dengan anak-anak dari luar bangsa Indonesia

Unknown mengatakan...

Artikel yang sangat bagus untuk memberikan fakta pada Indonesia bahwa saat ini pendidikan dan moralitas bangsa sudah diambang batas kehancuran..

Unknown mengatakan...

Pendidikan dan moralitas bangsa saat ini memerlukan perhatian yang sangat serius dimana terbukti dengan semakin banyaknya pengangguran akibat kurangnya kompetitif SDM nya dan lunturnya karakter bangsa sehingga daya saing dengan orang lain semakin pudar

Unknown mengatakan...

Iya dho, memang sudah bukan hal yang nggak asing lagi apabila pendidikan di Indonesia makin kesini makin amburadul, kurangnya adanya sinkronisasi antarlembaga dengan pengonsumsi pendidikan sehingga dampak ke depannya akan menciptakan manusia produktif yang kurang produktif

ijaz nisaayda mengatakan...

Semangat dhoo!! Pejuang pendidikan..

Unknown mengatakan...

Wajib belajar 9 tahun itu sudah merupakan yang paling efektif bagi pendidikan Indonesia, tapi kalau tidak diimbangi dengan karakter diri sehingga menghasilkan moralitas bangsa yang buruk. Apa kata dunia?

Nurulita Rahayu mengatakan...

Pertambahan jumlah penduduk Indonesia merupakan masalah lawas yang dialami Indonesia dalam perkembangannya. Dampaknya bagi Indonesia sendiri bergantung pada bagaimana sikap masyarakat dalam merespon hal ini. Namun secara keseluruhan bonus demografi yang dialami Indonesia merupakan peluang besar yang apabila di kelola dengan benar maka akan terasa manfaatnya bagi pembangunan Indonesia. Perlu diingat bahwa Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang pada dasarnya belum dalam keadaan siap siaga dalam kasus khusus seperti ini. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menghadapi bertambahnya penduduk diantaranya peningkatan mutu dan kualitas pendidikan yang memenuhi standar, beserta pendidikan moral (religi) turut wajib dipenuhi, serta pemerataan penduduk dan pembangunan yang merata di daerah-daerah pelosok agar sumber daya manusia dapat dioptimalkan kinerjanya. Pertambahan jumlah penduduk merupakan peluang, keutungan besar sekaligus tantangan bagi Indonesia. Pemerintah dan masyarakat harus dapat saling bahu membahu untuk tidak meyia-nyiakan kesempatan ini. Satu hal yang terpenting adalah masa depan Indonesia ada di pundak generasi muda. Untuk itu upayakan semaksimal mungkin agar Indonesia dapat mencetak generasi-generasi unggulan dan handal. Hidup pendidikan Indonesia !!!

Unknown mengatakan...

semangat mahasiswa !! hidup mahasiswa !!!

A. Karim Hanif mengatakan...

Ini kesempatan kita membuka usaha untuk mengurangi penggangguran dari bonus demografi ini, serta membangkitkan ekonomi negara.. Gudluck

Dimas Mahendra mengatakan...

Good artikel

Dimas Mahendra mengatakan...

Good artikel

Posting Komentar