STUDI PEMBUATAN MIKROKAPSUL
SITRONELAL DENGAN PENYALUT KITOSAN
Lia Listianingsih, Elvina Dhiaul Iftitah, Siti Mariyah Ulfa
Vol.2, No.1 (2014) pp.301-305
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan
dengan membuat mikrokapsul sitronelal kemudian dianalisis dengan menggunakan
UV-Vis dan SEM. Analisis UV-Vis dilakukan untuk mengetahui kadar sitronelal
dalam mikrokaspul dan analisis SEM dilakukan untuk mengetahui perbedaan profil image permukaan mikrokapsul. Panjang
gelombang maksimal sitronelal yang diperoleh dari analisis UV-Vis sebesar
293,00 cm-1. Pembuatan mikrokapsul sitronelal dengan konsentrasi
kitosan 0,5% menghasilkan kadar sitronelal dalam mikrokapsul sebesar 23,59 ppm.
Kata kunci : Konsentrasi
kitosan, Mikrokapsul sitronelal, SEM, UV-Vis
ABSTRACT
The research was done by making microcapsules citronellal then analyzed using UV-Vis and SEM. UV-Vis analysis was conducted to determine the consentration of citronellal in mikrokaspul and SEM analysis was conducted to determine differences in the surface profile image of microcapsules. Citronellal maximum wavelength obtained from UV-Vis analysis of 293.00 cm-1. Preparation of microcapsules citronellal with the concentration of chitosan 0.5% resulted consentration of citronellal in microcapsules are 23.59 ppm.
Keyword :
Consentration of chitosan, Microcapsule citronellal, SEM, UV-Vis
PENDAHULUAN
Sitronelal
merupakan
minyak atsiri yang memiliki aroma khas dan bersifat mudah menguap pada
temperatur ruang, maka dapat dimanfaatkan untuk reppelent
effect
sehingga perlu dilakukan perlakuan khusus, yaitu mikroenkapsulasi yang
merupakan teknik yang digunakan untuk melapisi suatu senyawa (yang berwujud
padat, cair, maupun gas) dengan suatu polimer yang berukuran sangat kecil
(mikron), berupa kitosan karena merupakan biopolimer alami yang bersifat biodegradable
dan biocompatible.
Pada penelitian yang dilakukan oleh
Herdini, 2010 diperoleh efisiensi mikrokapsul kurkumin dari proses
mikroenkapsulasi dengan kitosan-alginat sebesar 38,58%. Faktor-faktor yang memengaruhi
kondisi
optimum mikrokapsul kurkumin tersebut adalah pada konsentrasi alginat 0,625%
dan konsentrasi glutaraldehida sebesar 4,5%.
Berdasarkan penelitian tersebut, maka pada
penelitian ini dilakukan pembuatan mikrokapsul sitronelal dengan kitosan
sebagai dinding penyalut sitronelal sebagai material inti dengan variasi
konsentrasi kitosan. Analisa kadar sitronelal yang terkandung di dalam mikrokapsul
dilakukan dengan menggunakan UV-Vis, sedangkan profil permukaan mikrokapsul
yang terbentuk diamati dengan menggunakan SEM.
METODE
PENELITIAN
- Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan adalah
sitronelal dari emerck, kitosan sintetis, asam asetat 1%, NaOH p.a dan minyak
kelapa. Alat-alat berupa gelas, motor rotary dan stirer, shaker, sentrifuse,
timbangan, botol sampel, Freeze Dryer model FD-81, Spektrofotometer UV-Vis
Simadzu 1601A dan seperangkat alat SEM TM3000 HITACHI.
- Prosedur
- Pembuatan Mikrokapsul Sitronelal
Sitronelal sebanyak 4 mL
dituangkan ke dalam 40 mL larutan kitosan 0,5% dan dihomogenkan menggunakan
shaker dengan variasi waktu pengadukan 40, 50, 60, 70 dan 80 menit. Setelah itu
campuran sitronelal dengan kitosan ditambah padatan NaOH 1% dan diaduk pelan
hingga padatan NaOH larut sempurna serta terbentuk endapan. Endapan yang
terbentuk dicuci dengan aquades sebanyak dua kali dan disentrifugasi, serta direndam
dengan minyak kelapa sebanyak 5% selama 10 hari. Kemudian endapan dikeringkan
dengan menggunakan Freeze Dryer.
- Penentuan Kadar Sitronelal dalam Mikrokapsul dengan UV-Vis
Analisis kadar sitronelal
dalam sampel mikrokapsul dilakukan dengan mengukur absorbansi menggunakan
Spektrofotometer UV-1600 series untuk mengetahui panjang gelombang maksimal.
Pertama, membuat larutan baku sitronelal (konsentrasi 10 hingga 100 ppm) dengan
cara melarutkan sitronelal dengan pelarut etanol. Kemudian dibuat larutan
sampel dengan cara menimbang sampel sebanyak 1 mg dan dilarutkan dengan 10 mL
etanol. Selanjutnya, dibuat kurva standar dari larutan baku
sitronelal dan diukur absorbansi masing-masing larutan sampel serta dibuat
kurva. Kurva larutan sampel diintrapolasikan terhadap kurva standar larutan
baku untuk penentuan kadar sitronelal dalam sampel (mikrokapsul).
- Pengamatan Profil Permukaan Mikrokapsul dengan SEM
Analisis
dengan SEM dilakukan dengan cara melapisi sampel mikrokapsul (coating)
dengan Pt atau Au kemudian dimasukkan dalam kolom SEM. Image sampel
diambil pada perbesaran hingga 300-1200 kali.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari beberapa variasi yang
telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel
1. Data Kadar Sitronelal dalam Mikrokapsul pada λ maksimal 293,00 cm-1
Tabel
1. menunjukkan terjadinya kenaikan kadar
sitronelal dalam mikrokapsul seiring dengan naiknya konsentrasi kitosan sebagai
penyalutnya. Hal tersebut diduga karena pada konsentrasi kitosan yang terlalu
sedikit mengakibatkan sitronelal tidak dapat tersalut keseluruhan oleh kitosan.
Namun pada konsentrasi kitosan 0,9%, terjadi penurunan kadar sitronelal di
dalam mikrokapsul. Hal tersebut dimungkinkan karena konsentrasi penyalut yang
tinggi dapat menurunkan retensi sitronelal dan dinding penyalut yang terbentuk tidak
terlalu kuat sehingga menyebabkan senyawa yang mudah menguap hilang.
Analisis
SEM
dilakukan untuk mengetahui perbedaan profil permukaan antara mikrokaspul tanpa
sitronelal dan mikrokapsul dengan sitronelal. Profil image dari
permukaan mikrokapsul ditunjukkan pada gambar
1.
Gambar
1. Profil
Permukaan (morfologi) Mikrokapsul Sitronelal (A: tanpa sitronelal, B: berisi
sitronelal)
Berdasarkan
gambar
1.,
terdapat perbedaan antara mikrokapsul tanpa sitronelal dan mikrokapsul dengan
sitronelal. Pada mikrokapsul tanpa sitronelal berupa serpihan tipis, sedangkan
pada mikrokapsul dengan sitronelal berupa serpihan yang tebal.
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Berdasarkan
penelitian
yang telah dilakukan dapat disimpulkan kadar sitronelal dalam mikrokapsul
sitronelal dipengaruhi oleh konsentrasi penyalut (kitosan). Kondisi optimum
mikrokapsul sitronelal diperoleh pada konsentrasi kitosan 0,5% dengan kadar
sitronelal dalam mikrokapsul sitronelal sebesar 23,59 ppm.
DAFTAR PUSTAKA
1.Gunawan,
D., dan Mulyani, S., 2010, Ilmu
Obat Alam (Farmakognosi), Jilid I, Penebar Swadaya, Jakarta
2.Rosalita, Y.
N., 2008, Emulsifikasi
Untuk Mikroenkapsulasi Propranolol Hidroklorida dengan Penyalut Alginat,
Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor, Bogor
3.Hsieh,
Wen-Chuan., Chih-Pong, Chang., and Ying-Lin Gao., 2006, Controlled
Releaseproperties of Chitosan Encapsulated Volatile Citronella Oil
Microcapsules by Thermal Treatments, Biointerfaces,
Vol.53, hal 209-214
4.Herdini.,
Latifah, K. D., dan Sugita, P., 2010, Disolusi
Mikroenkapsulasi Kurkumin Tersalut Gel Kitosan-Alginat-Glutaraldehida, Makara
Sains,
Vol.14(1), hal 57-62
5.Sugindro,
Etik M., dan Joshita D., 2008, Pembuatan
dan Mikroenkapsulasi Ekstrak Etanol Biji Jinten Hitam Pahit (Nigella Sativa
Linn.), Majalah
Ilmu Kefarmasian,Vol.2(2),
hal 57-66
6.Sugita,
P., Napthaleni, M. K., dan Tuti, W., 2010, Enkapsulasi
Ketoprofen dengan Kitosan-Alginat Berdasarkan Jenis dan Ragam Konsentrasi Tween
80 dan Span 80,
Makara
Science.Vol.14(2),
hal 107-112
Sumber Referensi:
Sumber Referensi: